2.1.
Teknologi
pendukung MIMO 4G LTE
Kemunculan teknologi komunikasi bergerak tidak dapat
lepas dari peranan penemuan teknologi-teknologi penunjang mulai dari metode
akses jamak OFDM, konsep multi MIMO, hingga arsitektur jaringan yang
berdasarkan protocol internet secara keseluruhan (ALL-IP). Adapun spesifikasi teknik LTE yang telah ditetapkan
meliputi teknik akses jamak dan mode akses radio yang digunakan.
2.1.1.
Teknik
Akses Jamak
Akses jamak
adalah metode untuk mengoptimalkan lebar spectrum (Bandwidth) agar dapat digunakan oleh sebanyak mungkin pengguna
dengan gangguan seminimal mungkin. Pada GSM kita menggunakan TDMA (Time Division Multiple Acces) sementara
pada UMTS kita menggunakan CDMA pita lebar yang dikenal dengan WCDMA (Wide-band Code Division Multiple Acces).
Akses jamak pada LTE berdasarkan pada konsep OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Pada penerapanya,
jalur turunan (downlink), yakni dari
eNodeB menuju UE, menggunakan modifikasi OFDM yakni OFDMA. Sementara itu pada jalur naik (uplink), yakni
dari UE menuju eNodeB, digunakan varian OFDM yang lebih efisien yakni SC-FDMA.
Gambar 2.7 Perbedaan akses jamak TDMA, CDMA dan OFDMA
OFDMA biasanya dikatakan merupakan
gabungan konsep OFDM dengan FDMA. Sub-Carrier yang saling orthogonal tidak
hanya dipetakan berdasarkan waktu namun juga dapat dialokasikan secara
terpisah. OFDMA dipakai untuk downlink pada LTE. Multiplexing trafik dilakukan
dengan mengalokasikan setiap user pada slot frekuensi waktu dan pilihan
berdasarkan kecepatan datanya. Gambar dibawah ini menunjukkan perbandingan OFDMA dan
SC-FDMA.
Gambar 2.8 Perabandingan OFDMA dan SC-FDMA
Dilihat gambar diatas OFDMA mentransmisikan data secara
paralel dibeberapa subcarrier sedangkan SC-FDMA mentransmisikan data secara
seri menggunakan beberapa subcarrier. Gambar dibawah ini menunjukkan transmisi
seri dan paralel.
Gambar 2.9 Transmisi Serial dan Paralel
Skema pengiriman simbol pada gambar diatas dapat dipahami, bila dalam pengiriman
serial untuk mengirimkan 7 simbol secara utuh
maka diperlukan 7 detik waktu pengiriman sehingga durasi masing-masing simbol
adalah 1 detik. Sedangkan dalam pengiriman secara paralel simbol dikirimkan
melaluli kanalnya masing-masing dalam
durasi panjang. Sehingga dalam 6 detik tersebut tidak ada perubahan simbol dan
durasi masing-masing simbol adalah 6 detik.
Gambar 2.10 Efesiensi Bandwidth (a) SC-FDMA (b) OFDMA
Dilihat dari Gambar diats OFDMA bisa menghemat bandwidth
dibandingkan SC-FDMA, tetapi terminal di sisi pengguna (UE) ukuran selalu lebih
kecil dibandingkan eNodeB dan dioperasikan hanya dengan baterai yang kecil
pula. Keterbatasan sumber daya ini menurut metode akses jamak yang dengan
komsumsi daya yang lebih sedikit. Desain amplifier frekuensi radio pun harus
sederhana agar UE bisa diproduksi dengan harga murah. Sistem OFDMA memiliki
Peak to Average Power Ratio (PAPR) yang tinggi. PAPR merupakan pengukuran daya
gelombang yang dihitung dari puncak bentuk gelombang dibagi akar kuarat
rata-rata (RMS) bentuk gelombang. Oleh karena itu dari sisi uplink, LTE
menggunakan sistem yang lebih efisien dari OFDMA yakni Single Carrier-Frequency
Division Multiple Access (SC-FDMA).
Gambar 2.11 Perbedaan OFDMA dengan SC-FDMA
Gambar diatas menunjukkan perbedaan OFDMA dengan
SC-FDMA. Pada prinsipnya SC-FDMA memiliki kesamaam dengan OFDMA. Bila pada
OFDMA simbol ditransmisikan dengan durasi yang lama dan pita sempit, maka pada
SC-FDMA kebalikannya dari pada itu. Pada SC-FDMA simbol ditransmisikan pada
durasi cepat (bit rate yang tinggi namun pita yang lebar.
Gambar 2.12 Penempatan User setiap subcarrier-nya
Pada
teknik OFDM setiap subcarrier adalah orthogonal sehingga akan menghemat
spectrum frekuensi dan setiap subcarrier tidak akan saling mempengaruhi. Akan
tetapi salah satu kelemahan teknik akses ini adalah tingginya peak average
power ratio (PAPR) yang dibutuhkan seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Tingginya PAPR dalam OFDM membuat 3GPP melihat skema teknik akses yang berbeda
pada arah uplink karena akan sangat mempengaruhui komsumsi daya pada UE
sehingga pada arah uplink LTE menggunakan teknik SC-FDMA. SC-FDMA dipilih
karena teknik ini mengkombinasikan keunggulan PAPR yang rendah dengan daya
tahan terhadap ganggunan lintasan jamak dan alokasi frekuensi yang fleksible
dari OFDMA.
Gambar 2.13 Arah
transmisi downlink dan uplink
Pada LTE teknik akses yang digunakan pada transmisi dalam
arah downlink dan uplink berbeda. Arah downlink adalah arah komunikasi dari
eNodeB ke UE, sementara arah uplink adalah arah dari UE menuju eNodeB seperti
yang ditunjukkan pada gambar diatas.
Pada arah downlink teknik akses yang digunakan adalah orthogonal frequency
division modulation access (OFDMA) dan pada arah uplink teknik akses yang
digunakan adalah single carrier frequency
division multiple acces (SC-FDMA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar